Day 1 - A Father Will Always be a Daughter's First Love
Foto ini diambil saat lebaran tahun lalu. Kata teman, beliau seperti rocker hahaha \m/ |
Abah, begitu saya memanggil ayah saya. Iya, di
daerah tempat saya tinggal, minoritas panggilan untuk seorang ayah dari anaknya
adalah abah. Beliau merupakan lelaki yang sangat sayangi di dunia ini. Bagaimana
tidak? Beliau selalu berusaha membahagiakan saya, walau terkadang dengan cara
yang tidak biasa. Beliau tidak pernah menyerah dan selalu berusaha agar kedua
anaknya dapat menyelesaikan sekolahnya hingga perguruan tinggi. Dan beliau tidak
pernah sedikit pun mengeluh betapa lelahnya beliau mencari uang guna memenuhi
kebutuhan keluarga yang makin hari makin bertambah namun sumberdaya yang ada
terbatas.
Beliau tipikal orang tua yang tidak pernah
memaksakan kehendak terhadap anak-anaknya. Beliau memberikan kepercayaan kepada
kita untuk memilih jalan yang kita suka, asalkan masih dalam batas wajar.
Beliau sangat mendukung apa yang disenangi oleh anak-anaknya, khususnya dalam
bidang pendidikan. Beliau yakin, apapun yang kita pilih, kita akan bertanggung
jawab dengan hal tersebut. Seperti hal nya saya, yang memilih untuk merantau ke
kota Bogor untuk menempuh pendidikan sarjana saya dan beliau percaya bahwa saya bisa.
Banyak hal yang ingin saya lakukan untuk membalas
semua kebaikan dan keikhlasan Beliau selama ini kepada saya. Alhamdulillah,
setidaknya hal terakhir yang membuat Abah lega adalah saya berhasil
menyelesaikan pendidikan sarjana saya di Institut Pertanian Bogor. Bulan
November nanti ketika saya diwisuda, saya ingin melihat beliau bangga ketika
nama saya dan nama beliau disebut dengan predikat kelulusan yang sangat
memuaskan bagi kami berdua. Semoga setelah ini saya bisa melangkah lebih jauh lagi untuk membahagiakan mereka, kedua orang tua saya.
Pernah mendengar istilah “a father will always be a daughter’s first love”? Ya, hal tersebut
memang benar, baik jika dijelaskan secara faktual maupun teori. Sigmund Freud
mengatakan anak usia 3-6 tahun berada pada fase phalic, dimana anak akan
tertarik dan memiliki perasaan dengan orang tua lawan jenisnya. Ya, anak
laki-laki akan lebih dekat dengan ibunya, dan anak perempuan akan lebih dekat
dengan ayahnya. Saat berada pada fase tersebut, anak perempuan akan berebut
kasih sayang ayahnya dengan ibunya dan cenderung akan meniru ibunya agar
mendapat perhatian lebih dari ayahnya. Terlepas dari teori tersebut, saya tulus
menyayangi ayah saya dan tidak ingin mengecewakan beliau. Saya ingin membuat
beliau selalu tersenyum, bangga dan berkata kepada teman-temannya nanti ketika melihat saya,
“iya, itu anak saya.”
Love you to the moon and back, Dad :*
#PeopleAroundUs Day 1 - 11 September 2013
0 comments: