MENGULIK ASYIKNYA MEMOTRET MAINAN
Jadi, kalau kalian
sering perhatiin atau seenggaknya mampir di feed
Instagram saya (@novazakiya), ada beberapa foto yang tokoh utamanya justru
mainan, meski mainannya ga jauh jauh dari Totoro sih haha. Tapi fotonya juga
bukan sekedar foto si Totoro berdiri atau geletakan udah gitu aja, tapi kadang dikonsepin dia
lagi ngapain, promoin produk apa, atau bahkan kolaborasi sama mainan lain.
No no no, I’m not a toy photographer,
sesungguhnya saya cuma suka aja kalau Totoro ini nongol di feed. Beda sama teman saya (yang jadi narasumber postingan ini) yang memang fokus fotoin mainan. Hmmm...
kira-kira apa serunya sih?
Tapi sebelumnya, Toy Photography itu apa sih?
Sebuah seni memotret
mainan yang bukan sekedar memotret, tapi butuh kreativitas agar foto tersebut
terkesan ‘hidup’. Mengutip dari laman Digital
Photography School, tantangan dari memotret mainan sendiri ada tiga,
diantaranya membuat mainan tersebut seolah memiliki ‘nyawa’, menghilangkan
kesan ‘plastik’, dan membuatnya lebih manusiawi. Yaaa karena kan yang kita tau
namanya mainan pasti nggak akan jauh dari image
anak-anak, tapi di tangan toy
photographer, mainan itu seolah berubah image dan teramat penuh imajinasi lho!
Saya sendiri nggak bisa
cerita banyak soal materi ini, maka dari itu saya akan ajak teman saya, si Hariasman alias Ias yang akun instagramnya @ragasukmaa dengan isi feed-nya lebih
dari 90% adalah koleksi mainannya, mulai dari Star Wars, Toy Story, Marvel dan
berbagai macam printilan mainan lainnya. Lengkap! Nah, simak yuk obrolan saya dengan Ias berikut ini:
Sejak kapan menyukai toy
photography?
Gue suka fotografi itu dari SMA. Objeknya apa saja yang ala ala human
interest lah. Terus pas kuliah, tahun 2008, gue mulai mengenal yang namanya
action figure. Mulai deh gue mengoleksi action figure mulai dari Marvel, Star
Wars, DC, dan lain-lain. Terus gue malah keasyikan jadi kolektor mainan dan
lupa sama hobi fotografi, tapi tetep foto foto sih yang ala ala itu cuma
sekedarnya aja dan di-upload di sosmed. Sampai akhirnya pada 2017, gue
menemukan akun akun instagram tentang fotografi mainan yang oke punya. Jadilah terinspirasi
untuk melakukan hal yang sama dan gue menghapus semua foto yang ada di
Instagram, terus mulai serius untuk melakukan toy photography sampai sekarang.
Inget nggak, mainan pertamanya
apa?
Mainan pertama gue adalah Hot Toys Iron Man MK.6 dan War Machine. Tapi udah
nggak ada sekarang.
Lhoh kemana emang, Yas?
Dulu gue orangnya idealis, gue pengennya mainan yang mirip banget sama
aslinya. Makanya gue milih produk Hot Toys. Sampai akhirnya gue menyadari bahwa
dompet gue nggak sanggup. Hahaha. Dan memang mainan itu butuh banyak space di
rumah buat majangnya, sementara kondisinya saat itu gue belum punya lemari
display dan tempat yang memadai. Terus gue dikenalin sama temen gue, satu
produk namanya SH.Figuarts keluaran Bandai. Dia produknya lebih kecil cuma
sekitar 6 inch (Hot Toys ±12 inch) dan detailnya juga nggak kalah dari Hot
Toys. Harganya juga lebih terjangkau sih, dulu. Hahaha. Jadi gue memilih untuk
mengoleksi SHF dan menjual semua koleksi Hot Toys gue yang jumlahnya ada 12
buah.
Emang apa sih serunya foto
mainan, Yas?
Gini, pada dasarnya gue itu mau melihat adegan dari karakter yang gue
suka tapi yang gue mau, yang kadang di komik ataupun di filmnya itu nggak ada. Contohnya
Black Panther yang tingkahnya kaya kucing di feed instagram gue haha kan nggak
mungkin ada tuh di film atau komik. Intinya gue jadi lebih ekspresif sih gara-gara
foto mainan. Menurut gue sih itu seru.
Seruan foto orang apa foto
mainan?
Foto mainan. Karena kalo foto orang suka banyak protes, ‘eh gue gendut
nih, ulang dong!’ atau ‘eh gue kok keliatan jelek disini, nggak mau ah,’
padahal yang jelek dia yang disalahin tukang fotonya haha. Kalo foto mainan kan
mau diapain juga nggak akan protes.
Terus nih, kan kalo liat di feed
instagram Ias, fotonya itu berasa ‘nyata’ dan punya ‘nyawa’ gitu kan, itu
gimana emang triknya bisa bikin gitu?
Ke dukun. HAHAHAHA. Karena memang gue kan mau menciptakan adegan yang
nggak ada di film atau komik, dan memang karakternya itu kan humanoid atau
menyerupai manusia, jadi gue coba untuk menirukan gerakan manusia pada umumnya
semirip mungkin menggunakan alat penunjang seperti stand mainan yang nantinya
dihapus saat editing sebelum posting. Tentu saja dengan sentuhan properti-properti
dan miniatur lain seperti makanan, minuman, kipas angin, atau kalau misalnya
gue nggak punya, gue coba edit pake file PNG deh.
Harus pake kamera atau gadget
yang mahal nggak sih biar dapet foto yang bagus, Yas?
Nggak sih. Banyak kok yang cuma pake HP. Dulu awalnya gue juga cuma
pake HP aja kok sebelum akhirnya ada pinjaman kamera mirrorless dari pacar. Sekarang
pacarnya udah jadi istri, jadi kameranya nggak minjem lagi deh soalnya jadi hak
milik hehe. Balik lagi sih, gimana kitanya aja manfaatin apa yang kita punya
untuk berkreasi. Karena yang menentukan hasilnya adalah ‘the man behind the gun’.
ini jamannya foto pake iPhone 5 |
Ada kesulitan nggak sih pas foto
mainan?
Ada dong. Kesulitan utama justru datang dari alam semesta. Misalnya kita
udah capek setting nih, nungging nyari angle, pake stand segala, eh ada angin
dateng mainannya jadi jatuh. Hehe. Sama kadang orang sekitar juga yang suka
tiba-tiba ‘ngerubung’ kalau kita lagi foto mainan di tempat terbuka/umum.
Tapi kalo soal ide sendiri susah
nggak?
Ide itu pasti ada aja, tapi kadang tergantung mood. Ada juga kita udah
ada ide, tapi karena masih sibuk, akhirnya lupa. Jadi kesimpulannya, kalau mood
udah nggak beres, ide juga nggak akan muncul.
Ada waktu yang paling bagus nggak
buat foto? Misal pagi atau sore yang cahayanya masih bagus gitu.
Nah itu setuju! Karena menurut gue, foto bagus itu yang dihasilkan menggunakan
cahaya alami, jadi pagi terus senja itu paling pas menurut gue. Cuma itu semua
butuh waktu luang kan, sementara gue sibuk kerja seharian jadi kebanyakan gue
hanya mengambil foto indoor saja di kamar dengan penerangan semaksimal mungkin
yang bisa gue berikan. Hehe. Tapi itu juga nggak masalah sih, karena motret
bisa dimana saja dan kapan aja. Ciee. Balik lagi sih, gimana ‘the man behind
the gun’-nya. Eeaaa.
Contoh foto pagi |
Pas senja nih, dramatis kan |
Berarti foto yang diupload di
Instagram itu pasti akan diedit dulu, bukan raw material-nya?
Ya pasti dong. Paling cuma atur brightness dan kawan-kawannya sih, tapi
bukan efek bawaan aplikasi sih. Soalnya gue tetep perlu edit untuk memberikan
kesan hidup itu. Kayak ngilangin stand, tangan kita gitu.
Nah, selama jadi toy photographer
ini, sudah dapat apa saja?
Wah banyak. Jadi di dunia toy photography itu, terutama di Instagram,
ada akun-akun yang mengapresiasi karya-karya kita ke semua orang seperti
epictoyart, toypops2, btstp_id (lokalnya ya), articulatedcomicbookart, dan
masih banyak lagi. Mereka kasih apresiasi dengan cara di-feature atau di-repost
foto kita dan itu cakupannya internasional. Dari situ gue jadi banyak kenalan
toy photographer dari seluruh dunia karena beberapa foto gue juga sempet
di-feature di akun mereka.
Foto gue juga sempet diminta untuk jadi contoh sebuah lomba yang
diselenggarakan oleh produsen mainan, Beast Kingdom. Dan masih banyak lagi sih
kayak menang lomba gitu.
Saat ini, ada berapa sih koleksi
mainan Ias dan mainan mana yang jadi favorit?
Wah lupa saking banyaknya. Kurang lebih 100 kayaknya. Yang favorit
untuk saat ini ya, produk dari Beast Kingdom Egg Attack Action, kaya
Stormtrooper yang gue kasih nama Tuppy, Darth Vader namanya Veda, sama
Shocktrooper yang gue kasih nama abang karena warnanya merah. Oh ya, yang si
abang ini hadiah lho dari lomba foto akhir tahun lalu.
Wow. Terus target ke depannya
bakal seperti apa buat hobi foto-foto mainan ini?
Jadi selebgram! HAHAHAHA. Ya Insya Allah ke depannya pengen lebih
memantapkan lagi kualitas dan kemampuan toy photography-nya. Bisa punya ilmu
yang dibagi ke banyak orang soal toy photography dan semua orang bisa menikmati
hasil karya gue.
Oh ya, sebenernya ada waktu
tertentu nggak sih, Ias, untuk upload fotonya?
Kapan aja bisa sih, cuma memang ada sesi upload berbarengan seluruh
dunia dengan hashtag tertentu yang diselenggarakan oleh akun-akun yang tadi gue
sebut, setiap harinya. Biasanya sih jam 10 pagi dan setengah 9 malam. Dari situ
gue jadi banyak follower lho dan impian menuju jadi selebgram akan segera
terwujud. HAHAHA *tertawa culas*
Terakhir deh, kasih tips dong
buat motret mainan. Buat foto si Totoro. Hehehe...
Jepret terus! Nggak usah banyak mikir. Karena makin sering kita
melakukan suatu hal, maka secara tidak langsung kita akan belajar juga dan lama
kelamaan jadi hebat alias tau celahnya. Udah gitu aja. Kan gue jelasin di atas.
Jadi kesimpulannya adalah...
Bagi sebagian orang, memang memotret mainan ini bisa memberikan kesenangan tersendiri. Saya juga mulai senang dengan hal itu karena bisa pamerin Totoro. HAHAHA. Dan nggak usah takut buat berkreasi dengan apa yang kita punya, karena itu bisa jadi properti kita buat bikin foto mainan kita semakin ‘bercerita’. Foto mainan saya aja sampai masuk best nine 2017 mengalahkan muka saya hahaha.
Bagi sebagian orang, memang memotret mainan ini bisa memberikan kesenangan tersendiri. Saya juga mulai senang dengan hal itu karena bisa pamerin Totoro. HAHAHA. Dan nggak usah takut buat berkreasi dengan apa yang kita punya, karena itu bisa jadi properti kita buat bikin foto mainan kita semakin ‘bercerita’. Foto mainan saya aja sampai masuk best nine 2017 mengalahkan muka saya hahaha.
Anyway, selamat mencoba ya! Oh ya, jangan lupa di-follow instagramnya Ias ya. Hahaha.
XOXO!
Za
Wah keren ya. Pengen ngikutin ah. Mainan anak2ku banyak banget. Sebelum rusak, difoto dulu.
ReplyDelete