[BEAUTY]: Review L’oréal Paris UV Perfect Matte & Fresh Long UV SPF 50 / PA ++++
Drama pencarian sunscreen yang
cocok dengan kulit wajah saya ternyata tak semudah menekan tombol ‘add to cart’ di situs Sociolla. Apalagi,
saya bener-bener telat sadar kalau si sunscreen
sejuta umat alias si Biore UV Aqua Rich Watery Essence itu bikin kulit saya
breakout dan muncul jerawat. Kok bisa
nggak sadar? Karena munculnya emang setidak disangka dan senyaman itu
sebenernya.
Awalnya cuma muncul 3 jerawat kecil di pelipis yang saya kira jerawat
siklus. Karena masih enak-enak aja pas pake, alias nggak ada rasa gatel atau
apapun itu, jadi tetep dilanjut. Sampai akhirnya sadar, kok jerawatnya muncul
terus muncul terus padahal nggak lagi dapet. Jadi dengan berat hati saya stop
pemakaian si sunscreen sejuta umat
ini. Huhu.
Tapi sekarang, saya sudah nggak galau lagi karena berhasil menemukan sunscreen yang cocok (sejauh ini nggak
ada komplen dari kulit wajah sih) yaitu si mini L’Oréal Paris UV
Perfect Matte & Fresh Long UV SPF 50 / PA ++++ (panjang mon maap namanya haha).
Pertemuan dengan Si Mini L’oréal
November 2018 jadi bulan yang agak gencar promoin si L’oréal ini karena baru banget masuk di Indonesia.
Tiap buka Sociolla, adalah si sunscreen L’oréal ini. Bukan Instagram, beberapa beauty
influencer udah mulai promote ini. Secara anaknya suka penasaran kalau ada
rame-rame begini, jadilah dibeli. Apalagi waktu itu di Sociolla lagi ada
potongan harga buat si hijau ini.
Sebenernya bulan itu belum sadar kalau saya nggak cocok sama Biore, beli
ya cuma dibeli aja dulu buat punya-punya plus lagi diskon juga kan. Rencananya
malah si L’oréal ini bakal dipake
setelah biore abis paling ya pas awal awal tahun 2019. Eh nggak taunya, akhir
November sadar nggak cocok biore jadi langsung dipakai lah di bulan Desember
2018.
Packaging
Yang saya suka selain warna kemasannya hijau tosca muda adalah bentuk
botolnya pipih kayak tube yang sama
sekali nggak makan tempat baik di make up
pouch ataupun di kantong celana. Setipis itu enak. Udah gitu, mulut
botolnya tuh mengerucut jadi kalau isinya dikeluarin nggak akan mbleber gitu lho.
Tekstur
Nah, begitu dikeluarkan isinya, sunscreen L’oréal ini punya tekstur layaknya sunscreen pada umumnya yang krim kental
tapi lebih ringan alias nggak pekat gitu. Warnanya broken white dan sama sekali nggak ada wewangiannya (selain wangi sunscreen pada umumnya aja). Kalau
dibaur, lumayan cepat meresap dan nggak ninggalin rasa lengket atau berminyak
yang berlebihan di wajah. Sejauh ini saya pakai enak-enak aja sih.
Klaim dari L’oréal
Sunscreen L’oréal ini mengklaim dirinya mampu
memberikan perlindungan dan mencegah kerusakan yang disebabkan sinar UV karena
punya kandungan mexoryl XL Filter
dan Long UVA Filters. Selain itu,
kedua kandungan ini konon bisa menghindari risiko penggelapan kulit, flek
hitam, penuaan dini dan warna kulit tidak merata.
Kandungan lain yang ada di sunscreen ini
adalah detoxyl yang mampu melindungi
kulit dari partikel polusi hingga PM 2,5. Bye
debu gitu kali ya.
Nah, satu lagi yang lumayan sering di-mention adalah sunscreen ini konon katanya jadi sunscreen pertama yang menghasilkan matte finished setelah pemakaian. Ini berkat kandungan 3 ekstrak
tanaman astringent dan mattifying pure clays yang bisa mencegah
dan mengurangi produksi minyak berlebih di kulit wajah. Hmmm.
Setelah Pemakaian
Saya pakai sunscreen ini sebagai step
terakhir dari skincare morning routine saya alias sebelum pake priming water
atau bedak. Pas dipakai ke kulit wajah, emang nggak ada kesan dingin kaya
biore, tapi juga nggak panas juga pas dipakai. Lumayan cepat meresap, nggak
ninggalin whitecast. Buat saya, si
sunscreen ini awalnya agak meninggalkan kesan mengkilat tapi bukan yang
berminyak banget ya. Kaya kulit tuh dewy-dewy
gitu hahaha.
Tapi, begitu ditimpa bedak, dia akan jadi matte finished (ya emang gitu sih haha) yang enakeun gitu, berasa
kulit tuh lembut dari sananya. Intinya, saya sih yes! Sebaiknya sih re-apply pemakaiannya barang 2-3 jam
sekali gitu. Tapi, karena saya lebih banyak di dalem ruangan, jarang banget sih pake ulang gitu haha.
Oh ya, selama di Penang, saya seharian pakai ini dan Alhamdulillah nggak
ada masalah di kulit, nggak ada cekit-cekit, dan surprisingly nggak belang di muka juga nggak keling. Kaget sih
karena SPF-nya kan cuma 50 ya, biasanya saya kalau liburan selalu bawa yang SPF
110 soalnya dan kemaren nggak kebawa. Padahal, cuaca di Penang panasnya minta
ampun. Ini juga saya jarang banget re-apply.
Kalau ada kesempatan buat pake ulang ya pake, kalau nggak yaudah aja gitu.
Mungkin efeknya akan berbeda antara saya dan kalian karena skin type kita kan berbeda. Tapi, kalau
boleh saya rangkum, kira-kira begini plus minusnya.
(+)
Tekstur ringan dan lumayan cepat meresap
Bisa dijadiin primer
Nggak ninggalin whitecast
setelah pemakaian
No fragrance
Setelah diset pakai bedak, hasilnya lebih matte
Harga terjangkau, cuma 99 ribu rupiah!
Lumayan ngefek karena bisa menangkis sinar matahari yang suka bikin
belang selama di Penang
Travel-friendly
(-)
Ada kesan mengkilat setelah pemakaian (tapi nggak berlangsung lama sih)
Udah nggak ada lagi haha bingung karena emang se-nggak ada itu
Overall, saya sih suka banget sama sunscreen ini. Saking sukanya, pas
dia diskon 50% di Sociolla langsung beli lagi padahal yang ini masih ada banyak
isinya haha. Abis dipake di luar ruangan pun nggak masalah karena nggak bikin
belang.
Kalian bisa beli sunscreen ini
di drugstore atau sociolla. Tapi, biasanya harganya lebih murah di Sociolla. Pernah
waktu itu lihat di Guardian/Watson, harganya 115 ribu sekian huhu lumayan kan
bedanya.
Gimana? Tertarik buat coba nggak nih? Atau udah pernah pakai? Share yuk
pengalaman kalian di kolom komentar.
XOXO!
Za
kalau cowok pakai ini boleh ga sih kak?
ReplyDeletesoalnya kulit saya juga belang gara2 suka motoran tanpa jacket
Boleh dooong. Ga ada larangan gender kok. Malah sebenernya semua dianjurin buat ngelindungin kulit kita
Deletemakasih reviewnya
ReplyDeleteSama sama~
Delete